KONSEPSI/PENGERTIAN MANAJEMEN
l James A.F. Stoner et.al (1996 : 7)
Manajemen : “Kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk organisasi”.
l Koontz & O’Donnel (1968 : 42)
Manajemen : “Berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”
l Makharita dalam Handayaningrat, (1980 : 19)
Manajemen : “Pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensi dalam pencapaian tujuan”
l Penulis
Manajemen : “Proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan dengan menggunakan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
KESIMPULAN
Ø Dilakukan oleh seorang pimpinan/manajer
Ø Berhubungan dengan pencapaian tujuan
Ø Menggunakan sumber-sumber yang dibutuhkan
Ø Dilakukan secara sadar dan terus-menerus
Ø Melalui kegiatan orang lain
SUMBER-SUMBER YANG DIBUTUHKAN DALAM MANAJEMEN
v MEN/SUMBER DAYA MANUSIA
SEJAUHMANA ORGANISASI MAMPU MENAMPILKAN SDM YANG KOMPETEN & PROFESIONAL SESUAI DENGAN TUPOKSI MASING-MASING, SEHINGGA MELAHIRKAN SINERGITAS ANTARA KEPENTINGAN ORGANISASI DENGAN KEPENTINGAN INDIVIDU
1) REKRUITMEN
2) PENEMPATAN
3) PENGEMBANGAN/PEMBINAAN
4) PROMOSI
l MONEY
SEJAUHMANA ORGANISASI MAMPU MELAKUKAN PENGELOLAAN KEUANGAN SECARA PROFESIONAL SEHINGGA MENDUKUNG KELANCARAN PELAKSANAAN MANAJEMEN
1) PEMASUKAN
2) PENGELUARAN
3) PRINSIP EFISIENSI
4) EFEKTIVITAS
5) PRINSIP AKUNTABILITAS
6) PRINSIP PENGAWASAN
l MATERIAL
SEAJAUHMANA ORGANISASI MAMPU MELAKUKAN PENGELOLAAN TERHADAP SARANA/PRASANA ORGANISASI, SEHINGGA DAPAT MENDUKUNG PELAKSANAAN MANAJEMEN SECARA EFEKTIF, EFISIEN DAN TERPADU
1) KEBUTUHAN
2) PEMELIHARAAN
3) PENAMBAHAN
l METHODE
SEJAUHMANA ORGANISASI MEMILIH CARA ATAU METODE KERJA YANG TEPAT, SEHINGGA MAMPU MENDUKUNG KEBERHASILAN PELAKSANAAN MANAJEMEN
1) PEMILIHAN METHODE KERJA
2) ADAFTASI
3) PENGEMBANGAN METHODE KERJA
4) EVALUASI
l MACHINE
MESIN YANG DIMAKSUD ADALAH PERALATAN KERJA YANG BERSIFAT MEKANIS YANG DIBUTUHKAN GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN MANAJEMEN
1) PENGGUNAAN MESIN SECARA TEPAT GUNA
2) PEMELIHARAAN
3) PENINGKATAN TEKNOLOGI MESIN
4) ADAFTASI SDM TERHADAP PENGGUNAAN MESIN
l MARKET
SEJAUHMANA ORGANISASI MAMPU MEMASARKAN PRODUK KERJA ORGANISASI SECARA TEPAT & KOMPETITIF
1) KUANTITAS PRODUK
2) KUALITAS PRODUK
3) SISTEM PROMOSI
4) EVALUASI PRODUK
5) PENGEMBANGAN PRODUK
PERSAMAAN & PERBEDAAN
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
l PERSAMAAN
- William H. Newman dalam Handayaningrat (1980 : 2)
Aministrasi/Manajemen : “Bimbingan, kepemimpinan
dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok
individu-individu terhadap tercapainya tujuan bersama”
- Dimock (1960 : 5)
Aministrasi/Manajamen : “Suatu pendekatan rencana terhadap
pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada
setiap individu atau kelompok baik negara maupun swasta”
- Dilihat dari perspektif sejarah (Historis)
- Dilihat dari fungsi-fungsi manajemen/administrasi
PERBEDAAN
l Farland (1959 : 10) à “Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan pokok dan kebijakannya, sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijakan”
l Odway Tead dalam Farland (1959 : 11) à “Administrasi sebagai suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi dan menajemen bertugas untuk merealisasikan tujuan yang hendak dicapai”
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN
v PENDEKATAN BEDASARKAN KEBIASAAN
FOKUS PERHATIAN DIARAHKAN PADA NILAI-NILAI MASA LALU/ PENGALAMAN
v PENDEKATAN BERDASARKAN KELAKUAN ANTAR INDIVIDU
1) INTERPERSONAL BEHAVIOR APPROACH
2) TINGKAH LAKU ANTAR PEGAWAI
3) HUMAN RELATIONS
4) MOTIVASI
5) KEPEMIMPINAN
6) PSIKOLOGI
7) KOMUNIKASI
v PENDEKATAN BERDASARKAN KELAKUAN KELOMPOK
1) BUDAYA /TINGKAH LAKU KELOMPOK
2) PSIKOLOGI SOSIAL
3) ATTITUDE
4) PRESSURE
5) HABITS
6) CONFLICTS
v PENDEKATAN SISTEM KERJASAMA SOSIAL
1) PSYCHOLOGY (ILMU JIWA)
2) SOCIOLOGY
3) BIOLOGY
v PENDEKATAN SISTEM SOSIO TEKNIK
1) MEMECAHKAN MASALAH SOSIAL DALAM MANAJEMEN TIDAK
CUKUP DENGAN MELIHAT KERJASAMA SOSIAL
2) MENEKANKAN KOMUNIKASI BAGI MANAJER/PIMPINAN
v PENDEKATAN TEORI KEPUTUSAN
1) KEPUTUSAN RASIONAL, LOGIS & ILMIAH
2) TUGAS UTAMA PIMPINAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
v PENDEKATAN SISTEM INFORMASI
1) PENTINGNYA PERAN KOMUNIKASI BAGI PIMPINAN
2) TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN
v PENDEKATAN MATEMATIS
1) PROBLEM SOLVING --MENGGUNAKAN MODEL
MATEMATIK
2) PENGAMBILAN KEPUTUSAN
v PENDEKATAN CONTIGENCY
1) MELIHAT KONDISI SITUASIONAL
2) POLA ADAFTASI YANG TINGGI
l PENDEKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
1) SDM SEBAGAI KAJIAN
2) PRODUKTIVITAS
3) EFISIENSI
4) KINERJA
5) PENGEMBANGAN SDM
l PENDEKATAN KOMBINASI
MENGKOMBINASIKAN BERBAGAI PENDEKATAN MANAJEMEN
PRINSIP-PRINSIP DASAR MANAJEMEN
v DIVISION OF WORK (PEMBAGIAN KERJA)
v AUTHORITY AND RESPONSIBILITY (ASAS WEWENANG & TANGGUNG JAWAB)
v DISCIPLINE (DISIPLIN)
v UNITY OF COMMAND (ASAS KESATUAN PERINTAH)
v UNITY OF DIRECTION (ASAS KESATUAN ARAH)
v SUBORDINATION OF INDIVIDUAL INTEREST INTO GENERAL INTEREST (KEPENTINGAN UMUM DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI)
v RENUMERATION OF PERSONNEL (PEMBAGIAN GAJI YANG WAJAR)
v CENTRALIZATION (PEMUSATAN WEWENANG)
v SCALAR OF CHAIN (HIRARKI ATAU RANTAI BERKALA)
v ORDER (KETERATURAN)
v EQUITY (KEADILAN)
v INITIATIVE (INISIATIF)
v ESPRIT DE CORPS (ASAS KESATUAN )
v STABILITY OF TURN-OVER PERSONNEL (ASAS KESETABILAN MASA JABATAN)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
l FUNGSI PERENCANAAN
Ø PENGERTIAN
1) PERENCANAAN: MENENTUKAN SERANGKAIAN TINDAKAN
UNTUK MENCAPAI HASIL YANG DIINGINKAN (A.ALLEN DALAM
HASIBUAN, 1996 : 94)
2) PERENCANAAN : FUNGSI SEORANG MANAJER YANG
BERHUBUNGAN DENGAN MEMILIH TUJUAN-TUJUAN,
KEBIJAKAN, PROSEDUR, PROGRAM DARI ALTERNATIF-
ALTERNATIF YANG ADA (KOONTZ & DONNEL, DALAM
HASIBUAN, 1996 : 94)
3) PERENCANAAN : PROSES PENENTUAN KEGIATAN YANG AKAN
DILAKSANAKAN DIMASA YANG AKAN DATANG (PENULIS)
Ø TUJUAN
KARENA PERENCANAAN DITUJUKAN PADA MASA YANG AKAN DATANG, MAKA PERENCANAAN AKAN MEMBERIKAN KEPASTIAN DAN KEJELASAN TENTANG KEGIATAN YANG AKAN DIKERJAKAN/DILAKSANAKAN
Ø MANFAAT
1) MEMUDAHKAN PENCAPAIAN TUJUAN YANG INGIN
DICAPAI
2) MENJADI PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN
PROGRAM YANG TELAH DITETAPKAN
3) MEMBANTU DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
4) MEMBANTU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ø ASAS-ASAS PERENCANAAN
1) PRINCIPLE OF CONTRIBUTION TO ABJECTIVE
(HARUS DITUJUKAN PADA PENCAPAIAN TUJUAN)
2) PRINCIPLE OF EFFICIENCY OF PLANNING
(HARUS EFISIEN)
3) PRINCIPLE OF PRIMACY OF PLANNING
(MENGUTAMAKAN PERENCANAAN)
4) PRINCIPLE OF PERVASIVENESS OF PLANNING
(PEMERATAAN PERENCANAAN)
5) PRINCIPLE OF PLANNING PREMISE
(BATASAN PERENCANAAN)
6) PRINCIPLE OF POLICY FRAME WORK
(KEBIJAKAN POLA KERJA)
7) PRINCIPLE OF TIMMING
(KETEPATAN WAKTU)
8) PRINCIPLE OF PLANNING COMMUNICATION
(TATA HUBUNGAN/KOORDINASI PERENCANAAN)
9) PRINCIPLE OF ALTERNATIVE
(ASAS ALTERNATIF)
10) PRINCIPLE OF LIMITING FACTOR
(MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR ALTERNATIF
STRATEGIS)
11) THE COMMITMENT PRINCIPLE
(MEMPERTIMBANGKAN KETERIKATAN
/KESUNGGUHAN)
13) THE PRINCIPLE OF FLEXIBILITY
(ASAS FLEKSIBILITAS)
14) PRINCIPLE OF STRATEGIC PLANNING
(MEMENTUKAN PERENCANAAN STRATEGIS)
STRATEGI DALAM PERENCANAAN
v CAMEL HEAD IN THE TENT (MEMASUKAN KEPALA UNTA DALAM TENDA---PERENCANAAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP)
v SOWING SEED ON FERTILE GROUND (MENEBAR BIBIT PADA TANAH SUBUR--- MEMILIH ORANG-ORANG YANG MENDUKUNG TERHADAP RENCANA)
v MASS CONCERTRATED OFFENSIVE ( PENYERANGAN SECARA TERKONSENTRASI --- JANGAN MENANGGUHKAN RENCANA YANG TELAH DITERIMA)
v CONFUSE THE ISSUE (MENGALIHKAN PERHATIAN)
v USE STRONG TACTIES ONLY WHEN NECESSARY (MENGGUNAKAN TAKTIK KERAS JIKA PERLU)
v PASS THE BUCK (MELEMPAR TANGGUNG JAWAB PADA PIHAK LAIN)
v TIME IS GREAT HEALER (WAKTU PENYEMBUH BESAR)
v STRIKE WHILE THE IRON IS HOT (LAKSANAKAN TINDAKAN PADA SAAT YANG TEPAT)
v TWO HEADS ARE BETTER THAN ONE (PEMIKIRAN DUA ORANG LEBIH BAIK DARI SATU ORANG)
v DIVIDE AND RULE (MEMBAGI DAN MENGUASAI)
PROSES PERENCANAAN
(HANDAYANINGRAT)
l MENENTUKAN/MENETAPKAN TUJUAN DENGAN JELAS
l MENENTUKAN ALTERNATIF
l MENGATUR SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
l MENENTUKAN ORGANISASI, METODE DAN PROSEDUR
l MENENTUKAN RENCANA SEBAGAI HASIL AKHIR DARI PERENCANAAN
TEKNIK-TEKNIK PERENCANAAN
(WILLIAM H. NEWMAN)
l MENENTUKAN PERMASALAHAN
l MENDAPATKAN FAKTA-FAKTA (INFORMASI) YANG PENTING
l MELAKUKAN ANALISA SUMBER INFORMASI
l MEMILIH TINDAKAN ALTERNATIF
l MEMPERTIMBANGKAN ALTERNATIF
l MENGAMBIL KEPUTUSAN
RINTANGAN DALAM MENENTUKAN PERENCANAAN
(D.E. MC. FARLAND)
l JANGKA WAKTU YANG DIPERGUNAKAN
l KEJADIAN YANG TIDAK BISA DIRAMALKAN (UNPREDICTABLE)
l KEMAMPUAN MENTAL
l KEKURANGAN INFORMASI
l RINTANGAN ADMINISTRATIF
l RINTANGAN KEJIWAAN
l PERTIMBANGAN UNSUR KEMANUSIAAN
ORGANISASI & PENGORGANISASIAN
l PENGERTIAN
1) ORGANISASI (HANDAYANINGRAT)
- SARANA/ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN
- WADAH AKTIVITAS ORANG-ORANG YANG BEKERJASAMA DALAM
MENCAPAI TUJUAN
- AKTIVITAS/TINDAKAN DARIPADA TATA HUBUNGAN YANG
TERJADI DALAM ORGANISASI, BAIK YANG BERSIFAT FORMAL
MAUPUN INFORMAL
2) PENGORGANISASIAN (A.M. WILLIAM)
“PENGELOMPOKAN TERHADAP UNSUR-UNSUR ORGANISASI, BAIK
MENYANGKUT PEKERJAAN, SUMBER DAYA MANUSIA, WEWENANG,
PERLENGKAPAN, MAUPUN ANGGARAN”
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
l ORGANISASI LINI/GARIS
l ORGANISASI LINI & STAFF
l ORGANISASI FUNGSIONAL
l ORGANISASI PANITIA/COMITTEE
ORGANISASI LINI
l KEBAIKAN :
1) BENTUKNYA SEDERHANA
2) CEPAT DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
3) MUDAH MEMELIHARA
4) MUDAH MELAKUKAN KOORDINASI
5) MUDAH MELAKUKAN PEMBINAAN
l KELEMAHAN
1) KETERBATASAN TENAGA AHLI
2) TERLALU BESARNYA KEPERCAYAAN TERHADAP
ATASAN
ORGANISASI LINI & STAF
v LINI : ORANG-ORANG ATAU UNIT-UNIT YANG MELAKSANAKAN TUGAS POKOK ORGANISASI
v STAF : UNIT-UNIT YANG MEMBANTU TUGAS POKOK ORGANISASI
l KELEBIHAN
1) ADANYA PEMBAGIAN KERJA YANG JELAS
2) PENGEMBANGAN EGAWAI LEBIH TERBUKA
3) MEMUDAHKAN ANALISIS JABATAN
4) KERJASAMA LEBIH MUDAH TERBANGUN
5) LEBIH FLEKSIBLE
l KELEMAHAN
1) KEKABURAN ANTARA TUGAS LINI & STAFF
2) LEMAHNYA SISTEM KOORDINASI
3) LEMAHNYA PENGAWASAN
ORGANISASI FUNGSIONAL
l KELEBIHAN
1) ADANYA PEMBAGIAN PEKERJAAN YANG JELAS
2) PENGEMBANGAN PEGAWAI LEBIH TERBUKA
3) ANALISIS PEKERJAAN LEBIH MUDAH
4) PARTISIPASI PEGAWAI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN (TEKNIS) LEBIH LELUASA
5) KERJASAMA LEBIH MUDAH TERBANGUN
6) LEBIH FLEKSIBEL
l KELEMAHAN
1) SISTEM KERJA LEBIH KOMPLEKS
2) KOORDINASI MENJADI HAL YANG KRUSIAL
3) LEMAHNYA ASPEK DISIPLIN
ORGANISASI PANITIA
l KELEBIHAN
1) KERJASAMA LEBIH TERARAH
2) KOORDINASI LEBIH MUDAH
3) MENEKANKAN KEAHLIAN
4) BENTUKNYA LEBIH SEDERHANA
l KELEMAHAN
1) MENDORONG ADANYA KOMPROMI
2) LEMAHNYA ASPEK-ASPEK KEPEMIMPINAN
3) LEMAHNYA TANGGUNG JAWAB ANGGOTA
4) SIFATNYA INSIDENTAL
PENGGERAKAN & LEADERSHIP
l PENGERTIAN:
1) PENGGERAKAN:
UPAYA /LANGKAH YANG DILAKUKAN OLEH
SEORANG PIMPINAN UNTUK MENDORONG
MELAKSANAKAN TUGAS & PEKERJAANYA
SESUAI DENGAN JOB DESKRIPTION YANG
TELAH DIBERIKAN
2) KEPEMIMPINAN
l KEMAMPUAN SEORANG PIMPINAN UNTUK MENGGERAKAN BAWAHANNYA, SEHINGGA MEREKA MAU MELAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN APA YANG DIINGINKAN PIMPINAN
PERBEDAAN PIMPINAN, PEMIMPIN DAN KETUA
l PIMPINAN
SESEORANG YANG DISERAHI TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMIMPIN SUATU INSTITUSI/ORGANISASI/LEMBAGA BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN TERTENTU, KEMUDIAN DI GAJI/ PENGASILAN, WEWENANG, HAK BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
l PEMIMPIN
SESEORANG YANG MENDAPATKAN PENGAKUAN DARI KOMUNITAS/KELOMPOK TERTENTU UNTUK MEMIMPIN KELOMPOK/KOMUNITAS YANG BERSANGKUTAN
l KETUA
SESEORANG YANG DIPILIH OLEH KOMUNITAS/KELOMPOK/ORGANISASI TERTENTU UNTUK MEMIMPIN KELOMPOK/KOMUNITAS YANG BERSANGKUTAN, KEMUDIAN MENDAPATKAN SURAT KEPUTUSAN TERTENTU DARI LEMBAGA/INSTITUSI YANG BERKOMPETEN
FUNGSI DAN KECAKAPAN KEPEMIMPINAN
FUNGSI DAN KECAKAPAN PEMIMPIN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 3 BAGIAN, YAKNI :
l KECAKAPAN KONSEPTUAL (CONCEPTUAL SKILL)
KEMAMPUAN MENGETAHUI KEBIJAKAN ORGANISASI SECARA KESELURUHAN
l KECAKAPAN KEMANUSIAAN (HUMAN SKILL)
KEMAMPUAN UNTUK BEKERJA DENGAN KELOMPOK
l KECAKAPAN TEKNIS (TECHNICAL SKILL)
KEMAMPUAN UNTUK MEMAHAMI METODE, PROSEDUR DAN HAL-HAL YANG BERSIFAT TEKNIS
SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
l JUJUR
l BERPENGETAHUAN
l BERANI (FISIK DAN MORAL)
l MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN
l DAPAT DIPERCAYA
l BERINISIATIF
l BIJAKSANA
l TEGAS
l ADIL
l MENJADI TAULADAN
l TAHAN UJI (ULET)
l LOYALITAS
l ANTAUSIAS
l SIMPATIK, DAN
l RENDAH HATI
TIPE-TIPE PEMIMPIN
l OTOKRATIS
1) MENGANGGAP ORGANISASI SEBAGAI MILIK PRIBADI
2) MENGIDENTIKAN TUJUAN PRIBADI DENGAN TUJUAN
ORG
3) MENGANGGAP BAWAHAN SEBAGAI ALAT SEMATA
4) TIDAK MAU MENERIMA KRITIK, SARAN DAN PENDAPAT
5) TERLALU BERGANTUNG KEPADA KEKUASAAN
FORMALNYA
6) PENGGERAKAN BAWAHAN DISERTAI UNSUR
PAKSANAAN
MILITERISTIK
l MENGGERAKAN BAWAHAN LEBIH MENEKANKAN SISTEM PERINTAH
l PENGGERAKAN BAWAHAN LEBIH TERGANTUNG KEPADA PANGKAT & JABATAN
l SENANG KEPADA HAL-HAL YANG BERSIFAT FORMALISTIK
l MENUNTUT DISIPLIN YANG TINGGI
l SUKAR MENERIMA KRITIK DAN SARAN
PATERNALISTIK
l MENGANGGAP BAWAHAN SEBAGAI MANUSIA TIDAK DEWASA
l BERSIKAP TERLALU MELINDUNGI
l JARANG MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA BAWAHAN UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
l JARANG MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA BAWAHAN UNTUK BERINISIATIF
l JARANG MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA BAWAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUANNYA
l SERING BERSIKAP MAHA TAHU
KHARISMATIK
SEORANG PEMIMPIN YANG MEMILIKI TIPE KHARISMATIK, HINGGA SAAT INI BELUM DIKETAHUI APA YANG MENJADI KARAKTERISTIK DARI TIPE INI, NAMUN SECARA UMUM TIPE KEPEMIMPINAN KHARISMATIK MEMILIKI CIRI-CIRI SBB:
l MEMILIKI DAYA TARIK YANG BESAR
l MEMILIKI PENGIKUT YANG JUMLAHNYA SANGAT BESAR
l MEMILIKI KEMAMPUAN YANG LEBIH DIBANDINGKAN YANG LAIN
DEMOKRATIS
v PROSES PENGGERAKAN SELALU BERTITIK TOLAK DARI PENDAPAT BAHWA MANUSIA ADALAH MAHLUK YANG TERMULIA DIMUKA BUMI
v SELALU MENSINKRONKAN ANTARA KEPENTINGAN ORGANISASI DENGAN KEPENTINGAN
v SENANG MENERIMA KRITIK, SARAN DAN PENDAPAT
v SELALU MENGUTAMAKAN KERJASAMA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
v MEMBERIKAN KEBEBASAN KEPADA BAWAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI DAN KEMAMPUANNYA
PENGAWASAN
Ø PENGERTIAN
PROSES DIMANA PIMPINAN INGIN MENGETAHUI APAKAH HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN BAWAHAN SESUAI DENGAN RENCANA, PERINTAH, ATAU KEBIJAKAN YANG TELAH DITETAPKAN
Ø MAKSUD PENGAWASAN
UNTUK MENCEGAH ATAU MEMPERBAIKI PENYIMPANGAN, KETIDAKSESUAIAN, PENYELEWENGAN ATAU YANG LAINNYA YANG TIDAK SESUAI DENGAN TUGAS DAN WEWENANG YANG TELAH DITETAPKAN
Ø TUJUAN PENGAWASAN
AGAR HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN DIPEROLEH SECARA BERDAYAGUNA DAN BERHASIL GUNA SESUAI DENGAN RENCANA YANG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA
FUNGSI PENGAWASAN
q MEMPERTEBAL RASA TANGGUNG JAWAB TERHADAP PEJABAT YANG DISERAHI TUGAS DAN WEWENANG DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
q MENDIDIK
q MENCEGAH TERJADINYA PENYIMPANGAN, KELALAIAN, KELEMAHAN AGAR TIDAK TERJADI KERUGIAN
q MEMPERBAIKI KESALAHAN DAN PENYELEWENGAN AGAR PELAKSANAAN PEKERJAAN TIDAK MENGALAMI HAMBATAN DAN PEMBOROSAN
MACAM-MACAM PENGAWASAN
l PENGAWASAN INTERNAL
DILAKUKAN OLEH APARAT YANG DIBENTUK DARI DALAM ORGANISASI
l PENGAWASAN EKSTERNAL
DILAKUKAN OLEH APARAT DARI LUAR ORGANISASI
PENGAWASAN PREVENTIF
v MENENTUKAN PERATURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM DAN PROSEDUR SERTA TATA KERJANYA
v MEMBUAT PEDOMAN SESUAI DENGAN PERATURAN YANG TELAH DITETAPKAN
v MENENTUKAN KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWABNYA
v MENGORGANISASIKAN SEGALA MACAM KEGIATAN, PENEMPATAN PEGAWAI DAN PEMBAGIAN PEKERJAAN
v MENENTUKAN SISTEM KOORDINASI, PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN
v MENETAPKAN SANKSI-SANKSI TERHADAP PEJABAT YANG MENYIMPANG
PENGAWASAN REFRESIF
l PENGAWASAN YANG DILAKUKAN SETELAH TERJADINYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
l
1) SISTEM KOMPERATIF
2) SISTEM VERIFIKATIF
3) SISTEM INSPEKTIF
4) SISTEM INVESTIGATIF
PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar